NOBARTV NEWS – Sungguh keji! Aparat kepolisian Israel melakukan tindakan brutal dalam sebuah pertandingan sepak bola di Palestina. Kepolisian Israel menembakkan gas air mata di tengah-tengah pertandingan yang mempertemukan Balata FC vs Jabal Al-Mukaber dalam Yasser Arafat Cup 2023.
Sebagaimana diketahui, beberapa bulan lalu, telah terjadi sebuah tragedi mematikan di Indonesia. Tragedi tersebut terjadi di sebuah pertandingan di Liga Indonesia. Pasca laga yang mempertemukan Arema FC vs Persebaya Surabaya, ratusan suporter turun ke lapangan karena di laga itu tim tuan rumah mengalami kekalahan.
Hal yang lebih menyesakkan adalah turunnya para suporter tersebut membuat aparat kemanan menembakkan gas air mata untuk menghalau mereka. Karena tak bisa dipungkiri, beberapa di antara suporter tersebut juga melakukan tindak anarkis. Sayang, dalam proses penghalauan tindak anarkis dengan gas air mata itu, suporter yang tak turun juga ikut terkena imbasnya.
Mereka pun berlarian menyelamatkan diri. Dengan keadaan yang sangat chaos, ditambah dengan gas air mata yang bertebaran ke mana-mana, mereka berlari dengan kondisi yang tak karuan. Alhasil, beberapa saling injak dan mengakibatkan ratusan jiwa menjadi korbannya.
Mirisnya, berbulan-bulan kemudian, tembakan gas air mata kembali terjadi dalam sebuah pertandingan sepak bola. Tadi malam, dalam sebuah laga Yasser Arafat Cup 2023 yang mempertemukan Balata FC vs Jabal Al-Mukaber, polisi Israel melakukan tindakan serupa. Mereka menembakkan gas air mata ke tengah lapangan.
Hal itu dipastikan oleh Federasi Sepak Bola Palestina lewat media sosialnya.
“Lebih banyak gambar datang dari stadion Faisal Al-Husseini. Final Piala Liga tidak mungkin dilanjutkan setelah pasukan Israel menyerbu stadion pada babak pertama dan menembakkan gas air mata ke tribun dan ke lapangan,” tulis Federasi Sepak Bola Palestina.
Namun beruntungnya, laga tersebut tidak ditonton oleh banyak orang. Andaikata pertandingan tadi malam selevel tim nasional dengan penonton yang tentunya jauh lebih banyak, maka bisa dipastikan korban yang berjatuhan akan jauh lebih tinggi.
“Pertandingan liga di Faisal tidak mendapatkan kapasitas penonton dan itu cukup kebetulan. Seandainya serangan Israel ini terjadi selama pertandingan tim nasional, kami dapat melihat kematian karena permainan tersebut dapat menarik 1-2 ribu melebihi kapasitas,” lanjutnya.
Salah satu pemain yaitu Saed Abu Saleem mengaku gas air mata tersebut merembet sampai ke ruang ganti pemain. Mirisnya, ada beberapa pemain yang tersedak hingga pingsan.
Akun media sosial twitter @ytirawi mengabarkan berita tersebut diiringi dengan beberapa video kejadian.
Hal tersebut sempat membuat supporter di stadion mengalami perih di mata dan kesulitan bernafas. pic.twitter.com/9DZda3LDUT
— FaktaBola (@FaktaSepakbola) March 31, 2023
“Puluhan suporter Palestina jatuh lemas karena gas air mata Israel di Alram, E Yerusalem,” tulis @ytirawi.
Federasi Sepakbola Palestina (PFA) akan melaporkan peristiwa ini ke FIFApic.twitter.com/T3O0JWvZKe
— FaktaBola (@FaktaSepakbola) March 31, 2023
“Final ini tidak mungkin dilanjutkan setelah pasukan Israel menyerbu stadion pada babak pertama dan menembakkan gas air mata ke tribun dan ke lapangan,” pungkas @ytirawi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Parah ini gak ada masalah langsung di tembak
Fifa mana harus ditindak tegas ini
Mereka lagi 🤬