NOBARTV NEWS – FIFA resmi membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Dalam surat pembatalan itu, FIFA menyinggung tragedi sepakbola terbesar di Indonesia yaitu Tragedi Kanjuruhan.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Indonesia terpilih sebagai tuan rumah untuk Piala Dunia U-20 2021. Akan tetapi, ketika even tersebut akan dilaksanakan, sebuah wabah yakni covid-19 melanda seluruh dunia. Akibat hal itu, FIFA memutuskan untuk memundurkan pelaksanaan Piala Dunia U-20 ke tahun 2023.
Hingga akhirnya, setelah PSSI mengirimkan beberapa nama stadion yang akan dijadikan calon venue, FIFA memilih enam stadion yakni Manahan Solo, Jakabaring Palembang, Si Jalak Harupat Bandung, Gelora Bung Karno Jakarta, Gelora Bung Tomo Surabaya, dan I Wayan Dipta Bali.
Memasuki tahun 2022, PSSI dan Pemerintah RI semakin kebut melakukan persiapan. Stadion-stadion tersebut dipoles dengan begitu matang. Para pemain yang diproyeksikan tampil juga digembleng dengan begitu keras. Mereka mengikuti pemusatan latihan di dalam negeri hingga ke luar negeri seperti Korea Selatan, Turki, hingga Spanyol.
Hingga sekitar dua bulan jelang pelaksanaan even tersebut, skuad Garuda muda kembali melakukan TC di Jakarta sejak 20 Maret 2023 kemarin. FIFA juga melakukan inspeksi ulang kepada stadion-stadion yang dipersiapkan itu. PSSI juga bergerak cepat untuk membenahi segala macam aspek stadion – termasuk dengan mendatangkan mesin penjahit rumput.
Namun sayangnya, di saat yang bersamaan, penolakan terhadap salah satu kontestan yakni Timnas Israel juga menggema. Dari pimpinan daerah seperti gubernur sampai partai politik menolak kehadiran mereka. Alhasil, babak drawing yang sejatinya dilakukan pada 31 Maret esok pun dibatalkan.
Tidak selesai sampai di situ, lagu resmi Piala Dunia U-20 yang diciptakan oleh musisi Indonesia juga dihapus dari website resmi FIFA.
Dari apa yang diputuskan FIFA itu, sejatinya sudah ada tanda-tanda kalau mereka sedang memberikan kode terkait nasib Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Meskipun demikian, Erick Thohir tetap terbang ke Doha, Qatar untuk menemui FIFA terkait keberlangsungan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tersebut.
Usai pertemuan yang berlangsung cukup serius itu, Erick memberikan kabar buruk. Hasil pertemuan itu adalah Indonesia resmi dicoret sebagai tuan rumah untuk even Piala Dunia U-20 2023. Dengan demikian, skuad Garuda muda yang sudah berlatih selama bertahun-tahun jadi sia-sia. Stadion yang sudah diperbaiki dengan modal ratusan miliar juga tidak memiliki arti apa-apa.
Namun anehnya, dalam laman resminya, FIFA justru tidak menyebut nama Israel sama sekali. Padahal, awal sebab babak drawing kemarin dibatalkan adalah karena penolakan berbagai elemen masyarakat terhadap kehadiran mereka (Israel) di Indonesia.
Justru, dalam laman resminya itu, FIFA menyinggung salah satu tragedi mematikan dalam sejarah sepak bola dunia yaitu Tragedi Kanjuruhan.
“Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023™,” tulis FIFA.
“Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah. Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya,” lanjutnya.
“FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepakbola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022. Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Presiden Thohir.”
“Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Presiden PSSI untuk pembahasan lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat,” tutup FIFA dalam laman resminya.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Fifa sangat ragu dgn keamanan