NOBARTV NEWS – Tidak hanya netizen Indonesia saja yang sering dibuat kesal dengan media asal Vietnam. Bahkan, Ketua Umum PSSI baru Erick Thohir mengaku resah hingga murka karena media tersebut kerap memprovokasi sepak bola tanah air.
Sebagaimana diketahui, beberapa media asal Vietnam seperti Soha VN, The Thao, Zingnews, dan beberapa media lainnya memang kerap membuat judul dan berita memprovokasi. Terbaru, Soha dalam laman resminya menyebut Erick Thohir akan segera mengganti Shin Tae-yong dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Kata Soha, ada dua faktor kenapa Shin akan didepak. Pertama, sosok pelindung STY yakni Mochamad Iriawan selaku eks Ketua Umum PSSI sudah tidak menjabat lagi. Kedua, Erick diklaim oleh media tersebut bahwa ia tak puas dengan kinerja sang pelatih sejauh ini.
Rilis Soha tersebut pun akhirnya viral. Berbagai media di Indonesia mengutip pernyataan media asal Vietnam itu.
Ternyata, apa yang dikutip oleh media Indonesia tersebut terdengar sampai ke telinga Ketua Umum yakni Erick Thohir. Erick mengaku kesal dengan pemberitaan itu. Bahkan, tak segan ia menyebut media asal Vietnam tengah melakukan propaganda di sepak bola Indonesia.
Untuk meredam hal tersebut, Erick Thohir menekankan bahwa ia masih dan tetap percaya kepada Shin Tae-yong. Erick juga menyebut pemberitaan buruk dari media tetangga itu didasari karena rasa takut mereka dengan kemajuan sepak bola Indonesia.
“Saya percaya dengan coach Shin Tae-yong. Jadi isu-isu yang tidak penting apalagi didorong oleh negara-negara yang takut Indonesia bangkit seperti Vietnam dan Thailand,” kata Erick Thohir.
Erick menyebut Ketua Umum PSSI saat ini yang tak lain adalah dirinya sendiri merupakan sosok yang bukan kaleng-kaleng. Oleh sebab itu, media-media tetangga mulai melakukan propagandanya agar sepak bola Indonesia terpecah belah.
“Mereka takut karena Ketum PSSI nya sekarang gak kaleng-kaleng, makanya media mereka mulai propaganda supaya kita pecah, tapi ini saya serius,” tambah Erick yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.
Di kesempatan yang sama dalam pernyataan yang berbeda, Erick menjelaskan sepak bola Indonesia bisa berprestasi dengan latihan yang cukup. Artinya, skuad Garuda Indonesia bukan sebuah tim yang memiliki kompetisi yang berkelas. Sehingga setiap kali pemusatan latihan dilakukan, maka itu harus dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama. Dari kalimat tersebut, Erick seperti tengah mendukung program STY yaitu melakukan TC jangka panjang – seperti yang seringkali ia lakukan sebelumnya.
“Kami harus bangun prestasi sepak bola nasional dengan latihan yang cukup. Kami bukan bangsa Eropa yang kompetisinya sudah kelas dunia, dikumpulkan pemain seminggu bisa jadi.”
“Kami perlu latihan yang cukup panjang sehingga kami punya soliditas pemain dan itu memang bagian yang harus kami ubah pola pikirnya,” ujarnya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Negara Nquyen ni buat masalah terus
Kita balas dengan prestasi
GK usah terlalu dipikirkan dan ditanggapi.
Sengaja mereka sekalian cari cuan.
Benar itu seharusnya yang ditunjukkan.
Sama pak, apa perlu kita serang pak
Sensi semua bro, mulai dari pemain sampai media
Terlalu tertinggal jauh dgn vietnam, mereka fondasinya sudah terbentuk kokoh
Berita apa lagi yang akan mereka kupas setelah kekalahan timnas atas irak
Apalagi tim mereka menang