Achsanul Qosasi Ungkap Pundi-pundi Uang yang Didapatkan PSSI selama 1 Tahun, Tembus 500 Miliar Rupiah!

NOBARTV NEWS – Sebagai Federasi Sepak Bola tertinggi di Indonesia, PSSI tentunya memiliki pemasukan dari berbagai sumber. Eks pengurus PSSI Achsanul Qosasi menyebut PSSI mampu meraup hingga 500 miliar rupiah untuk setiap tahunnya.

Sebagaimana diketahui, PSSI saat ini tengah disorot karena sudah memiliki pemimpin yang baru. Gerak-gerik serta tingkah laku para pemimpin baru tersebut menjadi perhatian banyak orang. Berbagai janji kampanye serta langkah yang akan diambil mereka demi kemajuan sepak bola tanah air akan terus diamati oleh banyak pihak.

Nah, menariknya, dalam mengurusi operasional sehari-hari. Baik itu seperti pendanaan untuk tim nasional, pengadaan kompetisi domestik, serta hal-hal lainnya, PSSI mendapatkan dana dari beberapa sumber. Yang menjadi pertanyaannya adalah, darimana PSSI mendapatkan dana tersebut? Sebab jumlah dana yang dibutuhkan tentu tidak sedikit. Terlebih untuk tim nasional saja, terdapat berbagai jenjang umur yang sama-sama memakan banyak uang dalam operasional mereka.

Adalah Achsanul Qosasi, eks pengurus PSSI yang kini menjadi anggota dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu menyebut pemasukan PSSI untuk setiap tahunnya mencapai angka 500 miliar rupiah. Dana tersebut didapatkan PSSI dari hak siar tim nasional dan juga nilai jual kompetisi.

“Sumber utama PSSI adalah nilai jual kompetisi dan hak siar Tim Nasional. Penerimaan PSSI per tahun sekitar Rp500 miliar, yang digunakan untuk memutar kompetisi,” cuit Achsanul Qosasi melalui akun twitternya.

Meski mendapatkan banyak uang dari hak siar dan nilai jual tadi, namun PSSI juga mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Seperti yang disebutkan di atas tadi, untuk dana operasional tim nasional, PSSI butuh miliar rupiah. Belum lagi jika PSSI bertindak sebagai tuan rumah. Seperti ketika menjadi tuan rumah untuk Piala AFF U-19 2022, Piala AFF U-16 2022, Kualifikasi Piala Asia U-20, hingga Kualifikasi Piala Asia U-17. Diketahui, empat turnamen tersebut pada tahun lalu dihelat di Indonesia.

Oleh sebab itu, ketika menjadi tuan rumah, PSSI terkadang membuat proposal bantuan kepada negara.

“Uang negara untuk sepak bola [Timnas] bukan mandatory, artinya negara tak wajib membiayai. Makanya PSSI tidak punya BA/nomenklatur sendiri,” tambah pemilik klub Madura United itu.

“Jika PSSI butuh bantuan negara untuk Timnas, maka PSSI wajib membuat proposal yang diajukan melalui Kemenpora/KONI. Itupun belum tentu disetujui.”

Masih kata Achsanul Qosasi, biasanya negara membantu PSSI ketika menjadi tuan rumah untuk even FIFA. Seperti Piala Dunia U-20 tahun ini. Karena pemerintah sendiri memiliki pertimbangan ketika memberikan bantuan. Bantuan tersebut diberikan ketika Indonesia menjadi tuan rumah untuk even yang telah terhitung berkelas.

“Artinya PSSI menerima bantuan negara hanya di saat event penting [tuan Rumah dan kalender FIFA], tidak semua kegiatan Timnas [PSSI] dibiayai Negara. Biaya Timnas itu memang mahal, karena ada 7 kategori: U-16, U-18, U-20, U-23, Senior, Wanita, Beach Soccer. Yang sering dibantu: Timnas Senior, mulai Persiapan (TC) s/d Pelaksanaan. Setelah selesai, direview BPKP, dan diperiksa BPK RI.”

Dan kabarnya, untuk Piala Dunia U-20 nanti, negara akan menyumbangkan dana senilai 280 miliar rupiah.

“Untuk World Cup U-20 nanti, negara akan bantu kurang lebih Rp 280 miliar. Dalam operasional sehari-hari, PSSI tidak dibiayai Negara,” ujarnya memungkasi.