NOBARTV NEWS – Lewat dari satu minggu sejak diminta untuk menyerahkan pemainnya ke TC Garuda muda, Persija dan Persib belum juga menyerahkan pemainnya. Sikap kedua klub tersebut membuat Shin menyebut mereka seperti sedang main pingpong.
Sebagaimana diketahui, selain dua pemain yakni Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh yang masih berada di luar negeri, beberapa pemain lainnnya yang berkarir di dalam negeri juga belum bergabung di TC tersebut. Setidaknya, ada 7 pemain yang masih ditahan oleh klubnya masing-masing.
Tiga di antaranya merupakan pemain Persib Bandung dan empat lainnya punggawa Persija Jakarta. Khusus untuk Persija, mereka sebelumnya diminta untuk menyerahkan 9 pemainnya. Namun tim berjuluk Macan Kemayoran itu baru menyerahkan lima nama saja.
Pemain-pemain yang masih ditahan adalah Ferdiansyah, Kakang Rudianto, Robi Darwis (Persib), Muhammad Ferarri, Cahya Supriadi, Dony Tri, dan Alfriyanto Nico (Persija Jakarta). Kedua klub tersebut itu kompak menahan pemainnya. Ditahannya para pemain tersebut karena persaingan kedua klub di Liga 1 musim ini.
Karena sebagaimana diketahui, Persija dan Persib bersaing di papan atas Liga 1 untuk memperebutkan gelar juara musim ini. Kedua tim sama-sama memiliki peluang untuk menjadi juara. Persib Bandung di bawah asuhan eks pelatih Timnas Indonesia Luis Milla berada di peringkat pertama dengan torehan 45 poin dari 21 laga. Sedangkan Persija menguntit di posisi kedua dengan catatan 44 poin dari 22 laga.
Ditahannya para pemain tersebut membuat Shin Tae-yong kebingungan. Shin tahu jika kedua klub besar itu menahan pemainnya dengan alasan yang sama. Namun kata Shin, persiapan skuad Garuda dalam TC ini juga tak kalah pentingnya karena di waktu dekat mereka akan bertanding di Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20. Sebab alasan yang serupa itu, pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu menyebut Persija dan Persib seperti sedang bermain pimpong.
“Sama-sama beralasan dengan alasan yang sama dengan sebelumnya. Kalau Persib, karena Persija tidak melepas jadi mereka ga lepas pemain juga, sebaliknya sama. Jadi, mereka main pingpong saja,” kata Shin.
Sang pelatih menegaskan bahwa turnamen yang akan diikuti anak asuhnya ini merupakan even yang sangat penting. Ia sampai tak mengerti dengan situasi seperti sekarang ini. Kata Shin, kekuatan lawan tentu lebih kuat sehingga dibutuhkan TC agar skuad Garuda muda lebih siap di turnamen nanti.
“Saya jujur tidak mengerti situasi ini, apalagi turnamen yang kita siapkan bukan AFF atau turnamen Asia Tenggara, tetapi ini Piala Dunia U-20, kemampuan tim lawan pasti lebih jauh daripada kita,” ujarnya menambahkan.
“Kalau situasi seperti sekarang sulit, kita akan sulit berprestasi. Jadi saya mohon sebesar-besarnya biar bisa dibantu dari klub,” pungkas mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Iri satu sama lain
Semoga kedua club tersebut segera melepas/mengizinkan anak asuhnya bergabung ke TC Timnas Indonesia. Pintar² PSSI dan STY lah gimana caranya biar mereka melepaskannya, dibujuk atau dikasih pengertian kek. Semoga saja bisa dan mau akhirnya.
Benar banget seharusnya GK boleh kek gitu, ini kan demi kebaikan Timnas Indonesia.
Kalau susah kenapa dibuat mudah selamat datang di Liga Dagelan dimana satu sama lain saling sindir, dimana satu sama lain saling ikut mengikuti 😎😎
Indahnya negeriku
Heran sama klub liga dagelan
Alangkah lucunya negeri ini 🤣
Sepertinya jalan terakhir harus dikasih sanksi kepada klub yg menahan pemainnya biar menjadi contoh bagi klub lain
Mau heran tapi liga sendiri 🥱