NOBARTV NEWS – PSSI memaklumi kemarahan pelatih Persija Thomas Doll ketika diminta untuk melepas 9 pemainnya ke TC Garuda muda.
Sebagaimana diketahui, dalam TC yang sudah dimulai sejak awal bulan Pebruari ini, Persija diminta untuk melepas 9 pemain mudanya. Sebetulnya, pengumuman terkait nama-nama yang harus dilepas itu diumumkan pada bulan sebelumnya (Januari). Akan tetapi, hingga awal pemusatan latihan itu, Doll belum juga melepas pemainnya.
Pelatih asal Jerman itu geram bukan kepalang. Ia sempat menahan pemainnya – bahkan meluapkan statement yang seharusnya tak ia lakukan. Eks pelatih Borussia Dortmund dan APOEL Nicosia itu menyebut Shin tak paham sepak bola.
Doll mengaku baru pertama kali menemukan pemusatan latihan jangka panjang seperti ini. Di Eropa, ia tak pernah menemukannya sama sekali. Terlebih, di tengah-tengah kompetisi yang seperti kita lihat sekarang ini.
Saking enggannya Doll kehilangan pemainnya, ia sampai menjanjikan Shin kalau di Persija, para pemainnya akan jauh lebih berkembang.
“Ini adalah opinisi saya, biarkan mereka bermain di sini (klub). Mereka akan dimainkan di sini dan akan ditonton langsung sekitar 30-40 ribu orang dan juga selalu maksimal di setiap laga dan sesi latihan,” kata Doll akhir Januari kemarin.
“Lalu mereka akan siap untuk Piala Dunia U-20 yang akan dilakukan beberapa hari ini,” lanjutnya.
Di kesempatan lainnya, Doll juga mengemukakan pendapat yang seharusnya tak ia keluarkan. Saat itu, Doll menyebut TC Timnas Indonesia tak lebih dari latihan-latihan biasa.
“Ini (pentingnya) kompetisi karena TC itu kan cuma latihan-latihan, tapi tak ada kompetisinya. Nanti mereka harus pulang balik, tapi mereka tak merasakan sama sekali kompetisi,” kata Doll di lain kesempatan.
Ucapan Doll tersebut sempat direspon Shin Tae-yong.
“Kalau saya tidak tahu tentang bola bagaimana bisa menjadi pelatih Piala Dunia dan bagaimana bisa menjadi pelatih Timnas Indonesia juga,” balas Shin Tae-yong kepada Thomas Doll.
“Memang benar kata pelatih Persija kalau tingkat atau level liga sangat tinggi, tetapi ya tidak seperti itu saat ini karena ada kekurangan juga, dan juga ini permintaan dari Bapak Presiden (Joko Widodo), dan Bapak Menpora (Zainudin Amali) juga, dan masyarakat Indonesia pun memberi dukungan penuh. Apalagi di bulan Mei ada Piala Dunia,” tambah pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu.
Setelah perang urat syaraf ini terjadi – bahkan menjadi konsumsi publik, PSSI pun buka suara. Melalui Direktur Teknik Indra Sjafri, pihaknya (PSSI) memaklumi kemarahan Thomas Doll kepada Shin khususnya Timnas Indonesia. Sebab pemanggilan 9 pemain yang beberapa di antaranya merupakan pemain reguler di tengah kompetisi tentu sangat merugikan Doll sendiri. Doll diberikan target oleh Persija sebagai pelatih, namun di saat yang bersamaan kekuatan timnya ‘dipaksa’ berkurang.
“Ya itu sebenarnya bukan tak terjalin baik, saya hubungi klub pertama lewat format surat, telepon, tetapi tak ada krusial selama ini, paling telat datang tapi akhirnya TC lancar-lancar saja,” kata Indra Sjafri.
“Cuma kali ini, saya pikir mungkin karena pemain Persija (dipanggil) 9 hampir 5-6 orang reguler di tim inti. Tentu Thomas Doll kami pahami keinginan dia. Perlu diskusikan dengan Persija,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Indra menyebut pihaknya (PSSI) siap menjadi jembatan antara Shin dan Doll. Jika keduanya berkenan, PSSI akan mempertemukan keduanya untuk membahas solusi terkait polemik ini.
“Memang perlu pelatih timnas itu hubungan baik dengan pelatih klub karena pemain timnas kan dari klub.”
“Oleh sebab itu, perlu komunikasi degan semua pelatih klub, Liga 1 atau Liga 2 yang ada pemain timnas. PSSI kalau coach Shin mau sangat senang sekali, akan kami fasilitasi, mau virtual, atau datang langsung, kami siap-siap saja,” pungkas Indra.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Jelaslah pelatih tim mana coba yang mau anak asuhannya diambil 9 pemain ditengah kompetisi lagi bergulir, walaupun untuk TC Timnas. Jadi harus ada solusi gimana jalan baiknya.
Pelatih harus bisa mengantisipasi hal tersebut, pelatih bisa mencari penggantinya tugas pelatih bukan cuma mengatur strategi
Klub harus melepas pemainnya ke Timnas jika merupakan agenda FIFA, entah apapun itu alasannya
Gimana mau cari solusi kalau pemain yang dipanggil sampai 9 pemain, kalau pemain banyak yang lain cedera mau pake pemain apa penggantinya ? 😁
Jelas tapi harus kesepakatan bersama dan sebaiknya jangan terlalu banyak pemain yang dipanggil dalam satu club, gua rasa 3-5 pemain aja yang dipanggil dalam satu club itu sudah banyak.
Sebegini susahnya kah mencari pemain sepakbola yang bagus di Indonesia 🙄🙄
Ya gimana ini masih polemik antara pelatih klub dan timnas masih pada statement mereka masing-masing
Pelatihnya yg main 😂
Kuantitas banyak, kualitasnya yg sedikit
Sama-sama keras kepala 😅
Gimana GK jadi polemik pulanya dari awal komunikasi kurang baik, GK jelas malah saling sindir²an.
Untung gak sampai baku hantam
Setuju
Padahal seru kalo kejadian 😁
Untungnya gak kejadian 😂
Perlu diadu nih kepala nya 🤣🤣
Mantap 👍