NOBARTV NEWS – Menyikapi Tragedi Kanjuruhan yang salah satunya diakibatkan karena kelalaian dalam hal pengamanan, PSSI dan Kepolisian sepakat untuk mengadakan kerjasama. Beberapa waktu lalu, PSSI dan Kepolisian RI membuat kursus manajemen pengamanan stadion.
Sebagaimana diketahui, di tahun 2022 kemarin, telah terjadi tragedi mematikan dalam sebuah pertandingan Liga Indonesia. Tragedi yang merenggut ratusan jiwa itu terjadi di Stadion Kanjuruhan. Orang-orang lalu mengingatnya dengan nama ‘Tragedi Kanjuruhan’ merujuk pada lokasi tempat terjadinya peristiwa tersebut.
Sejauh ini, Kepolisian Polda Jatim (Jawa Timur) telah menetapkan enam tersangka namun kemudian satu di antaranya dibebaskan karena berkas perkara belum lengkap. Tiga di antara tersangka dalam tragedi itu merupakan aparat kepolisian. Mereka dianggap orang yang paling bertanggungjawab atas tragedi tersebut karena mau tak mau, mereka dianggap gagal mengamankan area stadion sehingga peristiwa mematikan itu bisa terjadi.
Menyikapi hal tersebut – dan demi menghindari kejadian serupa lagi, PSSI dan Kepolisian RI akhirnya melakukan sebuah kerjasama. Dua institusi tersebut mengundang instruktur profesional dari Conventry University, Inggris. Kedatangan para pakar tersebut guna membahas “Manajemen Pengamanan Stadion.”
Kursus tersebut diikuti oleh 66 personel dengan rincian 56 dari unsur kepolisian dan sisanya berasal dari berbagai lembaga seperti Kemenpora, Kementerian PUPR, Kemenkes, PSSI, dan PT LIB (Liga Indonesia Bersatu). Kursus ini diadakan tak lepas dari amanat yang sudah disampaikan Presiden RI Joko Widodo demi meningkatkan kualitas pengamanan dalam sebuah pertandingan sepakbola.
Kursus yang sudah terlaksana selama sembilan hari ini ditutup oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 1 Pebruari kemarin. Dalam kesempatan itu, hadir pula Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Sekjen PSSI Yunus Nusi, dan Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus.
“Jadi sebagaimana komitmen Polri bahwa akan terus melaksanakan peningkatan kualitas dari pengamanan, khususnya terkait dengan penyelenggaraan kompetisi besar, khususnya sepakbola,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam penutupan kursus tersebut.
Dalam kesempatan lainnya, Iriawan juga menekankan bahwa kegiatan ini dilakukan demi mentransformasi penyelenggaraan olahraga ke arah yang lebih baik lagi.
“Kita harus melakukan perbaikan sesuai arahan dari Bapak Presiden untuk melaksanakan transformasi untuk menyelenggarakan olahraga yang lebih baik dari sisi penyelenggaraan, dari sisi keamanan, manajemen pengaturan suporter, penonton,” terang Mochamad Iriawan.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Bagus itu, cuma harus ada perbaikannya ada hasilnya nanti.
Semoga bisa meminimalisr keadaan yang tidak diinginkan di stadion
Kita liat saja hasilnya
Upaya yg bagus dari PSSI 👍
Hasilnya akan terlihat di liga tercinta
Yg perlu di perbaiki kualitas sdm suporter
Tdk akan berhasil kalau suporter tdk bisa brubah
Harus bersetandar tinggi, dan harus ditindak tegas
Semoga saja semua itu terwujud.
Semoga ada perubahan besar.
Benar dan harus didukung.
Kemungkinan itu lumayan berat karena itu balik lagi dari individunya sendiri. Tapi bisa saja jika ada penggeraknya untuk memperbaiki SDM tersebut. Misalnya suporter diberi bimbingan pendidikan dll.
Mungkin di dalam stadion bisa sedikit diatasi dengan pembatasan pembelian tiket secara online tapi kalau diluar stadion agak sedikit sulit