NOBARTV NEWS – Pelatih Persija Thomas Doll sentil PSSI karena terlalu sering panggil pemain mudanya dalam agenda TC Timnas U-20. Paling baru, sebanyak sembilan pemain muda Macan Kemayoran turut serta dalam pemusatan latihan di Eropa.
Sebagaimana diketahui, Garuda muda baru saja menyelesaikan seluruh serangkaian uji coba dan juga pemusatan latihan di Eropa. STY membawa 34 pemain dalam pemusatan latihan tersebut. TC Garuda muda diawali di Turki dan berakhir di negeri matador Spanyol.
Dari dua negara tersebut, total Muhammad Ferrari dkk sudah melakoni 11 pertandingan uji coba dengan rincian 4 uji coba di Spanyol dan 7 uji coba di Turki. Hasilnya, Garuda muda hanya meraih 3 kali kemenangan dengan jumlah presentase kekalahan yang jauh lebih besar. Bahkan, dua di antara laga uji coba tersebut sungguh sangat tragis. Dalam dua pertandingan, gawang Garuda muda dipermak habis-habisan.
Yaitu ketika melawan Timnas Prancis U-20 dan Valerenga U-20. Berhadapan dengan tim Eropa itu, gawang Timnas U-20 dibobol sebanyak 6 gol tanpa balas. Sedangkan di laga melawan Valerenga U-20, Marselino Ferdinan dkk tumbang 4-0.
Di balik TC yang memakan waktu lebih dari satu bulan itu, salah satu pelatih klub Liga Indonesia mengungkapkan kekecewaannya. Adalah Thomas Doll. Pelatih Persija itu kecewa dan menyentil PSSI karena terlalu sering memanggil para pemain mudanya. Tak main-main, sembilan pemain muda Macan Kemayoran masuk dalam daftar 34 pemain yang dibawa STY tersebut.
Mereka adalah Muhammad Ferarri, Alfriyanto Nico, Frenky Missa, Cahya Supriadi, Ginanjar Wahyu, Dia Syayid Alhawari, Teuku Razza Fachrezi, Dony Tri, dan Achmad Maulana.
Jumlah tersebut membuat Persija menjadi tim yang paling banyak menyumbang pemainnya. PSM Makassar, yang hanya mengirim 2 pemain mudanya saja sering melontarkan kritik. Apalagi jika jumlah tersebut berkali-kali lipat seperti yang dirasakan oleh tim ibu kota.
“Saya tidak tahu bagaimana ke depannya apabila saya ingin membangun tim dengan pemain muda jika Federasi terus memanggil mereka,” papar Thomas Doll kemarin.
“Dari 5 bulan terakhir, saya pikir 4 bulannya mereka bersama dengan Timnas untuk TC, ujicoba, dan tidak pernah di sini dengan Persija,” ujarnya menambahkan.
“Saya tidak tahu, saya harus memikirkan hal ini karena saya tidak senang dengan situasi ini. Semua klub tentu senang jika bisa membangun tim muda.”
“Tapi saya tidak pernah memiliki pemain (U20) di pertandingan, ini tidak mungkin,” paparnya.
Kata Doll, PSSI hanya mengambil pemainnya lalu pergi. Hal itu membuat Doll menganggap situasi seperti ini tidaklah normal. Doll mengkalim bahwa tidak hanya dirinya (sebagai pelatih) yang merasakan kekesalan seperti sekarang ini.
“Mereka (PSSI) mengambil pemain saya lalu pergi, dan itu dianggap normal, itu membuat saya marah, dan tidak hanya saya, saya pikir banyak orang berpikir seperti ini, mereka tentu tidak senang apabila pemain tidak ada dalam pertandingan yang penting.”
“Saya tidak mengerti ini, dan ini bukan pertama kalinya, saya kehilangan mereka dalam banyak pertandingan,” kata Doll.
“Ferrari, Frengki, Ginanjar, Cahya juga kiper kedua kami, Nico, mereka senang ketika sudah masuk dalam skuat utama di tim.”
“Tapi mereka tidak di sini karena mereka menjalani pemusatan latihan dari pagi sampai sore (bersama Timnas-red),” tutup eks pelatih Borussia Dortmund itu.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Timnas garuda hrs didukung oleh klub2….