NOBARTV NEWS – Timnas Indonesia U-20 dipastikan akan kembali ke Indonesia usai melakoni laga terakhirnya melawan Slovakia tadi malam. Direncanakan, skuad Garuda muda akan kembali pada 24 atau 25 November 2022. Namun ternyata, sekembalinya nanti, skuad Garuda muda telah dinanti oleh sekelumit masalah di tanah air.
Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia dijadwalkan melakukan pemusatan latihan dan uji coba dalam kurun waktu kurang lebih dua bulan. Serangkaian agenda padat itu diawali di Turki dan diakhiri di Spanyol. Sejauh ini, Garuda muda telah melakoni 9 laga uji coba di dua negara itu. Namun sayangnya, belum dua bulan, mereka harus segera kembali ke Indonesia. Rencana awal yang menyebutkan skuad Garuda muda TC hingga awal Desember akhirnya ditarik lebih cepat.
“Iya sementara itu hanya dua laga uji coba di Spanyol karena pulangnya dipercepat soalnya kelihatannya Shin lebih konsen juga ke AFF,” ujar anggota Exco PSSI Endri Erawan.
Buka tanpa alasan. Di Indonesia, pelatih Garuda muda Shin Tae-yong telah ditunggu oleh agenda padat lainnya. Sebagaimana diketahui, Piala AFF 2022 akan segera dilaksanakan pada pertengahan bulan depan. Berbagai persiapan sudah harus dilakukan sedini mungkin. Sementara itu, skuad Garuda Indonesia belum melakukan pemusatan latihan karena pelatih Shin Tae-yong masih membersamai skuad Garuda muda di Eropa. Maka daripada itu, Shin pun diminta untuk segera kembali ke Indonesia untuk memulai latihan.
Karena mau tak mau, hanya STY lah yang paling tahu dengan kekuatan Timnas Indonesia. Bagaimana cara meracik, bagaimana komposisi pemain dan sebagainya.
Hanya saja, yang kini menjadi masalah adalah skuad Garuda yang akan pulang.
Sekembalinya dari TC, Marselino Ferdinan dkk akan dibubarkan. Karena STY akan disibukkan dengan agenda tim senior, maka Garuda muda dipastikan tidak memiliki aktivitas seperti biasa. Mereka akan kembali ke klubnya masing-masing.
“Yang jadi permasalahannya begitu mereka kembali kan U-20 bubar, Shin (Tae-yong) fokus ke senior dan pemain akan kembali ke klub,” ujar Endri Erawan lagi.
“Ada yang ke Persija ada yang ke Borneo, PSM, semualah. Hanya dua orang yang ikut TC lagi. Mungkin Marselino, Ferarri,” tambahnya lagi.
Sebagai Exco, Endri khawatir dengan dibubarkannya Timnas U-20 karena meski mereka kembali ke klub, namun mereka tidak bisa mengikuti kompetisi. Sebab sebagaimana diketahui, BRI Liga 1 tengah distop oleh pemerintah. Bahkan, tidak hanya Liga 1 saja, tapi Liga 2 dan Liga 3 turut diberhentikan oleh pemerintah RI buntut dari Tragedi Kanjuruhan.
“Susahnya, 20 sekian pemain itu akan sulit karena kompetisi tidak ada.”
Padahal, tujuan utama mereka TC di Eropa adalah untuk meningkatkan kualitas serta mental sebelum berlaga di Piala Asia dan Piala Dunia. Namun jika sekembalinya ke Indonesia mereka justru menganggur, maka apa yang sudah mereka timba sejauh di Eropa sampai saat ini akan sia-sia belaka. Terlebih, Piala Asia dan Piala Dunia semakin dekat dari hari ke hari.
“Makanya kami sampaikan tadi ke Menpora, audiensi, mohon kiranya diperhatikan juga anak-anak timnas U20 yang akan berlaga di Piala Asia dan Dunia U-20 supaya apa yang dilakukan di Turki dan Spanyol tak sia-sia.”
Sama seperti yang sering diutarakan Ketum PSSI Mochamad Iriawan, Endri Erawan juga berharap agar kompetisi segera bergulir. Karena tidak hanya menyangkut satu atau dua orang saja, melainkan ratusan ribu orang menggantungkan nasibnya di sana – termasuk agar performa skuad Garuda muda yang TC di Eropa kemarin tidak menurun sekembalinya ke tanah air nanti.
“Keinginan dari teman-teman semua ini bisa terlaksana, diputarnya kembali liga agar anak-anak U20 ini terus latihan di klub ya masing-masing jaga performa jaga peak jaga semua yang sudah dihasilkan di Spanyol dan Turki kemarin,” tutupnya.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: