NOBARTV NEWS – Satu persatu fakta Tragedi Kanjuruhan telah terungkap. Terbaru, Komnas HAM menemukan fakta bahwa pihak broadcaster yakni Indosiar terbukti menolak memajukan jadwal pertandingan tersebut (Arema FC Vs Persebaya) lantaran takut kehilangan sponsor.
Diketahui sebelumnya, berbagai pihak saling lempar tanggung jawab atas kejadian mengerikan yang mengakibatkan ratusan jiwa melayang dalam musibah yang dikenal dengan sebutan ‘Tragedi kanjuruhan.’ Saat itu, ribuan suporter turun ke lapangan ketika tim tuan rumah Arema FC takluk dari sang lawan Persebaya Surabaya.
Kondisi tersebut membuat keadaan semakin chaos karena berdasarkan penuturan beberapa saksi, terdapat oknum suporter yang melakukan tindak anarkis. Demi membubarkan masa, aparat kepolisian melemparkan gas air mata yang mengakibatkan mereka (suporter) kocar-kacir menyelamatkan diri.
Akibat panik, suporter tersebut melarikan diri ke arah luar stadion – yang sayangnya membuat mereka berdesakan dan kejadian mengerikan pun terjadi. Tua muda saling injak menyelematkan diri. Selain itu, mereka juga tak kuasa menahan gas air mata sehingga mengakibatkan satu persatu korban berjatuhan.
Setelah tragedi tersebut, PSSI dan pemerintah menunda seluruh pertandingan lanjutan di Liga Indonesia dari level atas sampai bawah. Pihak kepolisian hingga tim penyidik diturunkan. Alhasil, ditemukanlah sebuah fakta bahwa pihak Panpel Arema sempat meminta agar pertandingan tersebut dimajukan ke sore hari demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain Panpel, Polres Malang juga meminta PT LIB selaku operator liga untuk mengubah jadwal menjadi sore hari. Sayang, kedua saran tersebut tidak didengarkan sehingga terjadilah peristiwa mengerikan tersebut.
Jadwal pertandingan memang bukan menjadi penyebab utama terjadinya peristiwa. Namun andaikata saran tersebut didengarkan maka bukan tidak mungkin peristiwa tersebut tidak akan pernah terjadi. Sayang nasi sudah menjadi bubur dan kini semua pihak saling menyalahkan. PT LIB, PSSI, Panpel, hingga broadcaster saling lempar tanggung jawab.
Namun kini, Komnas HAM telah membuka nama pihak yang paling bertanggungjawab atas pertandingan yang tetap dilangsungkan pada malam hari itu.
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dalam keterangannya kemarin membuka bagaimana jadwal pertandingan antara Arema FC Vs Persebaya tersebut dilangsungkan.
“Dinamika jadwal pertandingan Arema FC dan Persebaya. Pada tanggal 13 September 2022, Kapolres mengirimkan surat secara resmi kepada pelaksana yang juga ditembuskan kepada Ketua PSSI. Jadi, selain kepada Panpel, Kapolres juga mengirim surat ditembuskan kepada Ketua PSSI, meminta agar jadwal pertandingan dimajukan ke pukul 15.30 WIB dengan pertimbangan keamanan,” terang Beka dalam sesi konferensi pers tersebut.
“Pada tanggal 13 September 2022, PT LIB berkomunikasi dengan pihak Indosiar melalui pesan WhatsApp terkait surat perubahan kick off dari Polres Malang. Jadi ada diskusi antara LIB dengan Indosiar terkait permintaan perubahan jadwal dari Polres Malang,” tambahnya.
Dalam keterangan selanjutnya, Beka mengungkapkan bahwa Indosiar takut kehilangan sponsor jika pertandingan tersebut tidak dilangsungkan pada prime time – sehingga mereka bersikukuh agar laga itu tetap digelar di malam hari.
“Fakta komunikasi tersebut, pihak Indosiar merespons bahwa perubahan jadwal ini membuat pihak broadcaster kesulitan. Para sponsor mengeluh karena laga super big match, salah satunya Arema FC dan Persebaya, tidak lagi tayang di prime time dan berpotensi kehilangan sponsor. Pihak broadcaster tetap berpendirian bahwa pertandingan harus dilangsungkan pada malam hari, menawarkan kick off dari pukul 20.00 WIB ke pukul 19.30 WIB tapi tetap di Malang. Tawaran dari broadcaster seperti itu.”
“Pada tanggal 19 September 2022, Kapolres menerima soft copy surat jawaban PT LIB ke Panpel tertanggal 19 September yang berisi pernyataan bahwa PT LIB meminta Arema FC berkoordinasi secara optimal dengan pihak keamanan, terutama Kapolres Malang, untuk tetap melaksanakan pertandingan Arema FC vs Persebaya sesuai jadwal yang telah ditentukan,” tutup Beka Ulung Hapsara.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Lawakan macam apa ini
Lagi2 masalah cuan