NOBARTV NEWS – Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong buka suara terkait meninggalnya ratusan jiwa di tragedi Kanjuruhan Sabtu malam lalu. Lewat sang asisten Yoo Jae-hoon, eks pelatih Timnas Korea Selatan itu mengucapkan bela sungkawa dan rasa khawatir dengan tragedi mematikan tersebut.
Sebagaimana diketahui, laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya beberapa waktu lalu menimbulkan banyak keprihatinan. Yang pertama tentu meinggalnya ratusan jiwa.
Akibat pembubaran masa yang dilakukan tidak dengan tepat (tembakan gas air mata), ratusan jiwa melayang karena berdesakan dan ingin jalan keluar.
Hingga pertanyaan muncul seketika, “Sudah siapkah Indonesia maju dalam bidang sepak bola? Jika SDM kita masih banyak melakukan tindak arogan?” Arogan tidak ditujukan pada satu pihak, namun setiap orang yang tidak bisa mengendalikan diri dengan baik dan tak sadar bahwa pertandingan itu tak lebih dari sebuah hiburan belaka.
Di satu sisi kita tak bisa menyalahkan aparat – namun di sisi lain mereka juga pantas disalahkan karena melakukan pelanggaran yang sudah jelas dilarang FIFA. Para korban pun tak sepantasnya disalahkan juga. Sebab di antara para korban yang berjatuhan, terdapat anak-anak yang baru belajar mencintai sepak bola.
Terlepas dari itu semua, setiap pihak memiliki versinya masing-masing. Namun dari sekian pendapat siapa yang salah dan benar, kita satu dalam berharap: semoga ini kejadian terakhir bukan di Indonesia tapi dunia.
Media luar negeri pun memberitakan, klub-klub Eropa seperti Spanyol hingga Belanda mengheningkan cipta sebagai bentuk belasungkawa. Tak terkecuali pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong.
Ujian berat bagi STY. Ketika sang pelatih menunjukkan performa mentereng bersama Timnas Indonesia, justru liga yang ditempati oleh banyak anak asuhnya mengalami tragedi terkelam sepanjang sejarah. STY merasa khawatir atas kejadian yang menimpa negara – tempat di mana ia berada.
Dalam keterangannya, asisten sekaligus pelatih kiper Timnas Indonesia Yoo Jae-Hoon memberi pesan yang disampaikan Shin Tae-yong. Kata Yoo, STY merasa khawatir dengan tragedi tersebut.
“Tadi pagi sempat telfon sama head coach (Shin Tae-Yong). Dan beliau sangat khawatirkan untuk korban jiwa yang di Malang,” terang sang asisten.
“Tidak ada yang lebih penting dari jiwa orang. Turut berduka cita. Berdoa untuk sepakbola Indonesia,” tutupnya.
Semoga tragedi Kanjuruhan menjadi yang terakhir di dunia sepak bola. Kita sama-sama tahu, tim nasional negara kita tengah dalam performa yang amat baik. Semoga performa tersebut tidak terpengaruh dengan kejadian yang baru saja tercatat sebagai masa kelam sepakbola terbesar kedua sepanjang sejarah dunia.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Khawatir kalau disansi fifa