NOBARTV NEWS – Baru-baru ini, Bima Sakti melakukan sebuah wawancara di salah satu channel youtube, Sport77Official. Dalam wawancara tersebut, sang pelatih blak-blakan dengan cara dan metode melatihnya di Timnas Indonesia U-16.
Sebagaimana diketahui, Bima Sakti baru saja membawa Timnas Indonesia U-16 meraih gelar keduanya dalam ajang Piala AFF U-16 2022. Sebelumnya, pada tahun 2018 lalu, Coach Fakhri pernah melakukan hal serupa. Menariknya, Piala AFF U-16 2018 dan 2022 memiliki kemiripan yakni di dua edisi tersebut, Timnas Indonesia bertindak sebagai tuan rumah.
Sejak melakukan pemusatan latihan bersama Garuda Asia hingga akhirnya dibubarkan usai Piala AFF U-16, Bima dikenal sebagai pelatih yang amat disiplin. Lewat media sosial maupun surat kabar, berita tentang peraturan-peraturan yang diterapkan Bima di skuad Timnas U-16 sangat biasa kita temukan.
Misalkan jika terdapat punggawa Timnas Indonesia yang melalaikan kewajibannya seperti telat sholat, maka sang pemain akan mendapatkan hukuman berupa denda. Iqbal Gwijangge dkk juga dibatasi ketika bermain smartphone. Semua hal itu dilakukan Bima agar para pemain bisa fokus dalam menggapai tujuannya – dalam hal ini meraih gelar Piala AFF U-16.
Namun ternyata, Bima juga menerapkan hal yang lebih disiplin lagi ketika para pemainnya melakukan sesi latihan. Bima dikenal sebagai pelatih galak dalam melatih Iqbal Gwijangge dkk.
Meski skuad Timnas Indonesia U-16 sedang melakukan latihan, namun Bima tidak mengizinkan mereka untuk bermain-main. Mereka tetap diminta untuk bermain serius selayaknya mereka tengah bertanding.
“Saya tanamkan di Timnas Indonesia U-16 walaupun latihan hanya kucing-kucingan tidak ada main kolong-kolongan. Tidak ada ketawa-ketawa,” ujar Bima dalam podcast Sport77Official.
“Kami latihan bener-benar (para pemain Timnas Indonesia U-16). Merebut bola harus bener-bener gitu (dalam latihan),” ujarnya menambahkan.
Bagi Bima, kebiasaan yang pemain lakukan dalam sesi latihan akan terbawa hingga mereka bermain dalam pertandingan resmi. Maka daripada itu, Bima enggan menganggap remeh meski saat itu ia sedang berada dalam sesi latihan dengan para anak asuhnya.
“Kebiasaan dalam latihan 100 persen akan terbawa dalam pertandingan. Saya setuju hal itu,” tutup sang pelatih.
Dan benar, apa yang sudah dilakukan dan diterapkan Bima akhirnya berbuah manis. Kengototan, daya juang, dan pantang menyerah tertanam pada jiwa Nabil Asyura dkk.
Sepanjang turnamen, Garuda Asia tidak pernah terkalahkan. Sempat tertinggal dua kali dari lawan-lawannya (Vietnam dan Myanmar), skuad Timnas U-16 mampu bangkit dan memenangkan laga.
Dan kini, mereka akan kembali membuktikan keseriusan itu dalam ajang Kualifikasi Piala Asia U-17 2023. Tergabung dengan Timnas Malaysia, Guam, Palestina, dan Uni Emirat Arab, skuad Garuda Asia diharapakan mampu menyapu bersih seluruh laga – seperti yang mereka lakukan di event sebelumnya.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: