NOBARTV NEWS – Aduan PSSI kepada AFF terkait dugaan match fixing antara Timnas Thailand dan Vietnam di Piala AFF U-19 ditolak oleh Komite Disiplin AFF. AFF mengambil kesimpulan bahwa tidak terdapat unsur ‘sepakbola gajah’ seperti yang dituduhkan oleh PSSI.
Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia terpaksa angkat kaki lebih awal dari turnamen Piala AFF U-19 yang dihelat di negara sendiri. Secara head to head, Indonesia kalah dari Timnas Vietnam dan Thailand.
Namun, bukan head to head tersebut yang dipermasalahkan oleh PSSI dan jutaan suporter Timnas Indonesia. Namun lebih kepada pertandingan pamungkas antara Timnas Vietnam melawan Thailand – yang di mana, dari tayangan video pertandingan yang beredar, kedua tim tidak serius untuk bermain ketika kedua tim sama-sama bermain imbang 1 – 1.
Usai kedudukan sama kuat, kedua tim tidak bermain serius hingga akhir laga. Dengan demikian, Vietnam, Thailand, dan Indonesia memiliki poin yang sama. Namun skuad Garuda diputuskan untuk angkat kaki karena kalah head to head dari kedua tim tersebut.
Hal itulah yang menjadi dasar PSSI untuk mengirimkan aduannya. Bahkan, PSSI pernah memiliki rencana untuk pindah federasi dari AFF ke EAFF (Federasi Sepakbola Asia Timur).
Akan tetapi, berdasarkan rilis terbaru dari AFF, Federasi Sepakbola se-Asia Tenggara itu memutuskan bahwa tidak ada pelanggaran. Dengan demikian, putus sudah aduan PSSI terkait sepak bola gajah yang dituduhkan mereka.
AFF bukan sembarang dalam memutuskan (tidak ada pelanggaran dalam laga Vietnam Vs Thailand). AFF bahkan menggandeng Sports Radar untuk menilai apakah terdapat kecurangan atau tidak dalam laga tersebut. AFF juga meminta petunjuk dari ahli analisa teknis. Dan hasilnya, AFF memutuskan tidak terdapat match fixing dalam laga tersebut.
Merespon pengumuman AFF tersebut, Manajer Timnas Indonesia U-19, Endri Erawan menerima keputusan tersebut.
“Kami berterima kasih kepada AFF karena sudah merespons surat resmi dari PSSI. Setelah adanya surat resmi dari AFF itu, kami menerima keputusan itu,” ujar Endri Erawan.
“Pada dasarnya surat itu hanya ingin mempertanyakan apakah laga itu berjalan fair-play atau tidak. Kini semua sudah jelas dan tidak ada masalah lagi,” tutup Erawan.
Usai Piala AFF U-19, kini Indonesia kembali menjadi tuan rumah untuk event serupa namun untuk jenjang umur yang lebih muda. Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Piala AFF U-16.
PSSI sendiri telah memutuskan dua stadion yang akan dijadikan tempat pertandingan untuk seluruh laga grup A hingga C. Yaitu stadion Sultan Agung Bantul dan stadion Maguwoharjo Sleman.
Terakhir kali Garuda muda menjuarai Piala AFF U-16 yakni pada tahun 2018. Saat itu, Indonesia juga bertindak sebagai tuan rumah. Bagus Kahfi menjadi top skorer (Piala AFF U-16 2018) di bawah kepemimpinan sang pelatih, Fachri Husaini.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: