NOBARTV NEWS – Shin Tae-Yong secara terang-terangan mengaku iri dengan perkembangan sepak bola Thailand. Hal itu ia ucapkan setelah menilai perjalanan anak asuhnya di Piala AFF U-19 usai melawan Vietnam dan Thailand.
“Mungkin dilihat saja bagaimana perbedaan kualitas Liga Thailand dan Liga Indonesia dengan pembangunan youth system-nya seperti apa. Jadi begitu saya jadi pelatih kepala, tidak juga kami bisa langsung menang melawan Thailand,” ujar Shin Tae-Yong.
Beberapa faktor menjadi alasan tim nasional bisa berkembang pesat. Selain beberapa pemain abroad – tentunya didukung juga dengan pengelolaan liga lokal yang berkualitas. Salah satu pemain fenomenal asal Thailand adalah Chanathip Songkrasin. Saat ini, Chanathip bermain di kompetisi tertinggi Liga Jepang bersama Kawasaki Frontaile. Ia merupakan satu dari sekian banyaknya pemain Thailand yang abroad ke luar negeri.
Pengakuan dari pemain Indonesia yang pernah merumput di Thailand juga serupa. Ialah Yanto Basna (ex pemain Prachuap Khiri Khan). Pemain yang pernah merumput di Thailand itu menyebut sistem sepak bola di Thailand amat maju.
“Semua pemain di sini [Thailand] punya mimpi bermain ke Jepang. Mereka bersaing supaya bisa main ke Jepang. Sepak bola di Thailand sekarang sangat maju pesat,” ujar Yanto Basna kepada wartawan CNN Indonesia beberapa tahun lalu.
Jadi, wajar bagi Shin Tae-Yong menyebut Liga Thailand sebagai liga terbaik di Asia Tenggara. Pelatih asal Korea Selatan itu merasa iri dengan perkembangan pesat sepak bola Thailand. Bagaimana pengurusannya, kompetisinya, hingga tata kelola yang baik membuat Shin Tae-Yong membandingkannya dengan Liga Indonesia. Hal itulah yang ingin sekali Shin Tae-Yong terapkan di Indonesia. Ia ingin Liga Indonesia mencontohi kualitas Liga Thailand.
“Seharusnya kita membuat youth sistem yang baik sehingga nantinya akan muncul penyerang yang bagus. Ini jadi masalah sepak bola Indonesia sekarang. Saya minta tolong, kalau kalian tahu penyerang yang bagus, silakan rekomendasikan ke saya,” ucap Shin Tae-Yong.
Perlahan namun pasti, Shin Tae-Yong berusaha untuk mengubah kultur sepak bola Indonesia. Ia kemudian memberikan contoh bagaimana Timnas Jerman bisa menjadi juara dunia. Timnas Jerman menjadi juara Piala Dunia 2014 setelah 10 tahun proyek yang mereka buat berjalan. Jadi, tidak ada yang instan di dunia ini. Termasuk untuk membangun skuad emas Timnas Indonesia di masa depan.
“Jerman dengan proyeknya baru 10 tahun juara. Indonesia kemarin ada pandemi dan liga baru bergulir, youth system juga, jadi saya mohon kepada fans untuk dukung Timnas dengan maksimal,” tutup Shin Tae-Yong.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: