NOBARTV NEWS – Ketua DPR RI Komisi X, Syaiful Huda setuju jika proses naturalisasi Jordi Amat dibatalkan. Ketua DPR-RI bidang Pendidikan, Olahraga, dan Sejarah itu meminta Kemenpora dan Shin Tae-Yong bersikap tegas.
Hal itu diutarakan Syaiful lewat akun media sosialnya.
“Sejak awal saya kurang setuju naturalisasi pemain terutama di sepakbola. Saya meyakini masih banyak anak muda Indonesia yang berpotensi. Hanya saja kita belum maksimal memetakan potensi calon pemain-pemain handal Indonesia,” tulis Syaiful di salah satu unggahan instagramnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Amat menjadi satu dari tiga pemain yang diprediksi akan segera menyandang status WNI. Ia dan dua pemain lainnya yakni Sandy Walsh dan Shayne Pattynama kemungkinan besar sudah bisa membela Timnas Indonesia di FIFA Matchday September mendatang.
Namun, di tengah proses naturalisasi tersebut, Amat yang sebelumnya tidak memiliki klub justru memilih untuk membela tim asal Malaysia, Johor Darul Takzim.
Sontak, keputusan Amat menimbulkan pro dan kontra. Apalagi setelah tersiar kabar bahwa ia menolak salah satu raksasa Yunani, Panathinaikos. Keputusan Amat untuk membela JDT disebut sebagai langkah sia-sia Indonesia karena sudah mengeluarkan tenaga dan biaya yang tidak sedikit untuk membuatnya resmi menjadi WNI.
Amat diduga memanfaatkan statusnya sebagai WNI untuk bergabung dengan Johor Darul Takzim sebagai pemain asal ASEAN. Meski demikian, lewat surat terbuka yang ditulisnya, Amat membantah hal tersebut.
Tuntutan untuk membatalkan pemain naturalisasi hanya terjadi pada Amat. Sedangkan untuk Sandy Walsh dan Shayne Pattynama tidak. Selama masih membela klub Eropa, netizen Indonesia tidak akan mengusik – bahkan akan terus mendukung keputusan kedua pemain naturalisasi tersebut.
Anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani juga memberikan komentarnya terkait tuntutan ini. Ia berharap ada jalan keluar terbaik dari ‘permasalahan’ yang tengah terjadi. Lebih lanjut, ia mengaku tidak memiliki hak dan tidak bisa melakukan interupsi terkait tuntutan netizen tersebut. Hasani menyerahkan semua keputusan kepada pemerintah Indonesia dan sang pelatih, Shin Tae-Yong.
“Jordi Amat bermain di mana itu bukan ranah federasi, hak (pribadi) pemain,” buka Hasani.
“Soal pro kontra di netizen saya enggak komentar, sebagai federasi yang mengurusi tentang status naturalisasi dia. Kami menjalankan perintah pelatih kepala dalam hal ini STY,” ujarnya menambahkan.
“Kalau STY mengatakan tidak butuh lagi tenaga Jordi Amat, ya kami stop, kalau sampai hari ini STY masih oke. Saya tidak punya hak (menghentikan), tugas saya hanya membantu STY mengurusi naturalisasi,” tutup pria yang ditugaskan PSSI untuk mengurus proses naturalisasi pemain itu.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: