NOBARTV NEWS – Gara-gara Jordi Amat hijrah ke Johor Darul Takzim (Liga Malaysia), banyak netizen kecewa dan meminta agar pemerintah membatalkan proses naturalisasi sang pemain. Pindah dari liga Eropa menuju Asia adalah sebuah kemunduran karir bagi sang pemain.
Sebelumnya, Jordi sempat malang melintang di klub-klub Eropa. Ia pernah berseragam Swansea City di Liga Premier Inggris, pernah juga membela Real Betis, Rayo Vallecano di La Liga, hingga terakhir, ia sempat membela KAS Eupen di Liga Pro Belgia.
Namun, karena ia digosipkan pernah menolak tawaran Panathinaikos demi membela JDT, hal itu membuat netizen murka. Di umur yang baru menginjak 30 tahun, Amat sebetulnya masih bisa bersaing di Eropa. Namun karena tergiur uang dari klub kaya raya JDT, ia rela meninggalkan benua Eropa.
Amat dianggap memanfaatkan paspor Indonesia untuk bisa membela JDT. Bos JDT, Tunku Ismail Sultan Ibrahim menyebut Amat sangat berguna jika ia telah menjadi warga negara Indonesia.
Ucapan bos JDT itu dianggap sebagai sebuah hal yang memilukan. Bagaimana tidak, ketika PSSI dan pemerintah bersusah payah untuk memproses Amat untuk menjadi WNI, negeri tetangga malah bak mendapat durian runtuh. Ia berharap amat masuk ke skuad JDT dengan status sebagai pemain ASEAN. Tanpa mengeluarkan modal serupiah pun, JDT akhirnya resmi mengikat sang pemain. Sedangkan pemerintah Indonesia dan PSSI telah mengeluarkan uang yang tidak sedikit demi memprosesnya menjadi WNI.
“Rugi-rugi naturalisasi pemain tua lalu main di Liga ASEAN. @pssi pertimbangkan latilah naturalisasi dia @jordiamat5,” tulis salah satu netizen.
Salah seorang netizen lainnya amat berharap agar naturalisasi pemain bisa menjadi penyemangat para talenta muda Indonesia lainnya . Sayang, harapan itu seolah pupus setelah Amat memilih untuk berkarir di Asia.
“Sumpah kecewa banget, harus nya pemain keturunan yang dinaturalisasi itu buat jadi role model pemain lokal untuk abroad bukan malah memperlihatkan penurunan karier ke liga tani, Gua akuin JDT club yang bagus tapi tidak dengan liga-nya yang notabane 11,12 dgn liga terbaik Se Universe #AmatKecewa,” tulis netizen lainnya.
Salah satu anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani turut mengomentari tuntutan netizen tersebut. Hasani adalah utusan PSSI yang sering bolak-balik luar negeri dan cukup sibuk dengan pekerjaannya sebagai seseorang yang ditugaskan untuk mengurus pemain naturalisasi.
Anggota Exco PSSI itu menyerahkan proses naturalisasi kepada Shin Tae-Yong. Jika Shin Tae-Yong mengatakan batal, maka proses naturalisasi tersebut dibatalkan.
“Kalau saya dari awal sih berpikirnya begini, pemain yang kita pilih berdasarkan kualitas yang dilihat pelatih kepala, dalam hal ini Shin Tae-yong,” terangnya.
“Dia memilih berdasarkan kriteria yang ia mau, kami dari federasi membantu. Lalu pemain itu bermain dimana, itu kan di luar wilayah kita. Kecuali si STY mengatakan, saya gak mau mengambil Jordi Amat, ha kalau seperti itu, baru kita batalkan.” ujarnya menambahkan.
Intinya, semua keputusan ada di tangan sang pelatih.
“Tapi kalau STY masih oke, ya kita gak bisa bilang apa-apa, karena pilihan pemain mau dimana kan hak mereka,” tutup Hasani Abdulgani.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: