NOBARTV NEWS – Permintaan netizen kepada PSSI untuk memecat Shin Tae-Yong kembali bergema usai Timnas Indonesia bermain imbang melawan tim berperingkat 188 dunia, Bangladesh. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung itu, Marc Klok dkk bermain imbang 0 – 0.
Kalau saja anak asuh Shin Tae-Yong itu bisa memanfaatkan peluang, bukan tidak mungkin Timnas Indonesia mampu mencetak 3 sampai 4 gol. Sayang, penyelesaian akhir ‘lagi-lagi’ menjadi masalah utama Timnas Indonesia. Absennya beberapa pemain inti juga menjadi alasan kenapa Timnas Indonesia bermain monoton dalam laga tersebut.
Setidaknya, ada tiga anak kesayangan Shin Tae-Yong yang absen dalam laga tersebut. Mereka adalah Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, dan Ricky Kambuaya.
Absennya ketiga nama tersebut membuat Timnas Indonesia gagal memetik kemenangan – meski sudah memainkan Stefano Lilipaly sejak awal. Stefano Lilipaly merupakan pemain naturalisasi yang hadir di Timnas Indonesia sejak era Luis Milla. Namun namanya sempat tersingkir sejak Timnas Indonesia diambil alih oleh Shin Tae-Yong.
Komentar negatif mengiringi hasil imbang Timnas Indonesia semalam. Beberapa netizen menyebut permainan Timnas Indonesia jauh lebih enak dipandang ketika masih dilatih Luis Milla. Permainan Timnas Indonesia cenderung tergesa-gesa dan masih memiliki masalah kecil seperti salah oper dan buang peluang.
Namun, Shin Tae-Yong membela diri. Menurutnya, seorang pelatih tidak mungkin bisa mengubah permainan sebuah tim dengan sekejap. Ia butuh proses demi proses untuk mewujudkannya. Terlebih, skuad yang sering dipakai Shin Tae-Yong adalah mayoritas pemain muda. Maka dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mewujudkan sebuah tim impian.
Menanggapi perihal pergantian pelatih, Shin Tae-Yong berdalih hal tersebut bukanlah cara yang tepat. Sebuah kesuksesan tidak akan dicapai hanya dengan mengganti pelatih di tengah jalan.
“Jangan berpikir mengganti pelatih baru merupakan cara mencapai kesuksesan. Ada banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan sebuah tim,” terang Shin Tae-Yong.
Coach Shin meminta suporter Timnas Indonesia untuk bersabar karena mendidik belasan pemain bukan perkara mudah dan sebentar.
“Saya memilih mengandalkan peman muda dan membentuk mereka seperti yang saya inginkan. Tentu saja tidak mudah dan tidak bisa langsung memberikan hasil, mengingat metode saya membutuhkan waktu,” tambahnya.
Shin Tae-Yong lalu menyebut metode melatih yang ia gunakan memang terkesan lamban. Namun hasilnya akan bertahan lama daripada cepat tapi hanya sebentar.
“Namun, saya percaya arahnya sudah benar. Lebih baik memilih jalan lambat menuju pembangunan berkelanjutan, ketimbang mencapai kesuksesan tapi tak bertahan lama,” tuturnya lagi.
Shin Tae-Yong berjanji di masa mendatang, Timnas Indonesia akan diisi oleh pemain hebat yang mampu membawa Garuda Indonesia menjadi tim yang sangat diperhitungkan.
“Keputusan (mengandalkan pemain muda) penuh risiko. Namun, saya berhasil mengubah mereka menjadi lebih baik. Saya yakin, mereka akan membawa masa depan yang cerah bagi sepakbola Indonesia,” tutup pelatih asal Korea Selatan itu.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: