NOBARTV NEWS – Timnas Indonesia akan memulai petualangannya malam ini menghadapi Vietnam dalam ajang SEA Games 2021. Skuad asuhan Shin Tae-Yong dan pelatih Timnas Vietnam, Park Hang-Seo sama-sama mengincar kemenangan dalam laga tersebut.
Suporter Timnas Indonesia menginginkan Egy Maulana Vikri dkk membalaskan dendam Indonesia ketika takluk di babak final SEA Games sebelumnya (SEA Games 2019). Penggemar Timnas Vietnam ingin timnya mempertahankan gelarnya dengan menyingkirkan Timnas Indonesia di pertandingan awalnya.
Kedua tim sama-sama memiliki suporter fanatik serta ekspektasi berlebih. Maka sewajarnya tekanan itu muncul dan terkadang membuat pesepakbola merasa tertekan. Bukan hanya Indonesia maupun Vietnam saja. Di Eropa, khususnya klub besar, semakin besar klub yang dibelanya, maka tekanan dan ekspektasi suporter semakin tinggi.
Sebagai contoh, tekanan untuk pemain ketika ia bermain untuk klub Jepang dan klub Eropa khususnya Real Madrid tentu sangat berbeda. Contoh kecil adalah Takefusa Kubo. Pemain muda milik Real Madrid itu adalah pemain bintang di klubnya ketika masih berada di Tokyo FC. Tetapi, ketika pindah ke klub sekelas Real Madrid, ia hanya bermain untuk El-Real ketika Madrid menjalani babak pra-musim saja.
Ia lebih banyak dipinjamkan daripada bermain untuk klub kebanggaan kota Madrid itu. Manajemen menganggap Kubo belum ‘matang’ jika harus berada di Real Madrid. Tekanan untuk Real Madrid sebagai tim terbaik membuat banyak pemain tersingkir dan melempem karena ekpektasi berlebih. Maka, ia (Kubo) lebih baik dipinjamkan ke klub lain.
Hal itu juga kini dirasakan oleh Park Hang-Seo dan anak asuhnya di Timnas Vietnam.
Vietnam merupakan tim asal Asia Tenggara dengan peringkat terbaik di rangking FIFA. Maka ketika tim tersebut menghadapi Timnas Indonesia yang notabenenya berada di peringkat jauh di bawahnya, maka suporter Vietnam sudah sewajarnya memberikan tekanan kepada pemainnya. “Timnas Vietnam wajib menang, Indonesia wajib ditaklukkan, mustahil jika kalah dari Indonesia.” Begitulah nada-nada tekanan yang diterima oleh skuad muda Vietnam.
“Saya tahu suporter Vietnam punya ekspektasi tinggi untuk kami. Para pemain berada dalam tekanan, tapi akan mencoba menyelesaikannya,” ujar Park Hang-Seo, kemarin.
“Misinya adalah mempertahankan medali emas dan membawa kebahagiaan bagi semua orang,” tambahnya.
Berstatus sebagai juara bertahan, bermain di kandang sendiri, ditambah pula dengan embel-embel tim terbaik di antara kontestan lainnya membuat tekanan itu semakin menjadi-jadi.
Apalagi, yang mereka hadapi bukan tim sembarang. Yang akan mereka hadapi adalah Timnas Indonesia, yang pelan namun pasti kian menjanjikan dan menakutkan bagi tim-tim Asia Tenggara lainnya.
“Dua tahun lalu, Vietnam U-23 lolos ke final melawan Indonesia, dan kami menang dan meraih medali emas. Tahun ini, mereka berubah, mempunyai pelatih baru, dan meraih banyak hal, juga punya ekspektasi tinggi,” tutup Park Hang-Seo.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: