NOBARTV NEWS – Klub Egy Maulana Vikri, FK Senica tengah mengalami masa-masa sulit yang luar biasa. Satu persatu pemainnya memilih hengkang dari klub berjuluk Zahoraci itu. Beberapa di antaranya ada yang bertahan namun menolak untuk bermain.
Dalam lanjutan Liga Slovakia beberapa hari lalu, Witan, Egy, dan 6 pemain inti Senica menolak main ketika laga tandang menghadapi Liptovsky Mikulas.
Bukan hanya para pemain saja, sang pelatih Pavel Sustr juga kecewa dengan sikap manajemen klub. Pavel Sustr bahkan tidak mendampingi para pemainnya dalam laga tersebut – sebagai bentuk kekecewaannya kepada klub. Dengan terpaksa, Senica akhirnya menurunkan para pemain mudanya.
Dalam laga tersebut, Senica kalah telak 3 – 0. Hasil tersebut membuat Senica belum aman untuk bertahan di kasta tertinggi Liga Slovakia di musim depan.
Begitu juga dengan laga semalam melawan Spartak Trnava. Dalam laga semi-final Piala Slovakia leg kedua tersebut, Senica kembali telan kekalahan. Di leg pertama, Senica takluk 3 – 0. Di laga semalam mereka kembali diamuk 4 – 0. Skor agregat 7 – 0 membuat Senica terpaksa merelakan satu tempat untuk Spartak Trnava di partai final.
Dalam laga menghadapi Spartak Trnava tersebut, Egy dan Witan bermain sejak menit awal. Namun, dua bomber Timnas Indonesia itu tidak mampu berbuat banyak untuk timnya. Kondisi mental serta psikis pemain tentu terganggu akibat manajemen yang tidak memberikan kejelasan terkait gaji yang sudah menjadi hak mereka.
Kapten FK Senica, Juraj Piroska menjadi orang pertama di klub yang meminta manajemen untuk segera memenuhi kewajibannya. Piroska kesal kepada manajemen yang meminta para pemain untuk bermain dengan ikhlas, tanpa dibayar. Piroska mengatakan hal itu bukanlah solusi yang tepat untuk saat ini.
“Beberapa langkah harus diambil terhadap para pemain, tetapi itu tidak dilakukan, semua orang hanya ingin kami bermains secara gratis, saya rasa itu bukan solusi yang tepat,” ujar kapten berkepala plontos itu.
“Manajemen klub tidak menepati apapun, jadi kami memutuskan untuk mogok, kita lihat saja apa yang terjadi sekarang, mereka harus datang kepada kami, tidak dengan kata-kata, tetapi dengan perbuatan,” lanjut Piroska.
FK Senica saat ini berada di urutan ke-4 Liga Slovakia zona relegation. Jika klub tersebut tergelincir ke posisi ke-5 atau 6, maka ini akan menjadi masalah tambahan bagi mereka. Selain pelunasan gaji yang tak kunjung selesai, mereka dihadapkan dengan ancaman degradasi di musim depan.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: