NOBARTV NEWS – Baru-baru ini, salah satu media Vietnam menyoroti turnamen SEA Games 2015 atau tepatnya 7 tahun silam. Media tersebut mengungkit Timnas Indonesia yang diduga terlibat melakukan pengaturan skor.
Saat itu, Timnas Indonesia mampu mencapai babak semi-final. Saat itu, Timnas Indonesia tergabung di grup A bersama Myanmar, Singapura, Kamboja, dan Philipina. Sedangkan di grup B diisi oleh Timnas Vietnam, Thailand, Malaysia, Laos, Timor Leste, dan Brunei Darussalam.
Di grup A, Evan Dimas dkk berhasil mengunci satu tempat di semi-final setelah keluar sebagai runner-up grup di bawah Timnas Myanmar. Indonesia sukses mengemas 9 poin berkat 3 kali kemenangan dan hanya satu kali menelan kekalahan.
Di babak semi-final, Indonesia berhadapan dengan pemuncak grup B, Timnas Thailand. Sial bagi Indonesia, mereka takluk dengan skor 5 – 0 sehingga gagal mencapai partai puncak.
Di semi-final lainnya, Timnas Vietnam juga kalah dari Myanmar 2 – 1. Sehingga partai final mempertemukan Vietnam dan Thailand, sedangkan perebutan tempat ketiga akan mempertemukan Indonesia dan Vietnam.
Berlaga di National Stadium, Singapore, skuad asuhan Aji Santoso dipermalukan Vietnam 5 gol tanpa balas. Kekalahan itu membuat berang para pendukung Timnas Indonesia. Pasalnya, di fase grup sebelumnya, Indonesia bermain baik dan konsisten. Tidak ada yang akan menyangka Indonesia dipermalukan dengan skor semencolok itu.
Salah satu media Vietnam, soha.vn pun mengungkitnya kembali kejadian 7 tahun silam itu.
“Kekalahan paling tragis dalam sejarah Indonesia melawan Vietnam U-23 dan kecurigaan menjual pertandingan itu menimbulkan kehebohan. Indonesia dikalahkan Vietnam 0-5 di perebutan medali perunggu pada SEA Games ke-28 (2015),” tulis Soha.
Saat itu, PSSI lewat wakil ketua umumnya telah membantah. Ia mengklaim tidak ada pengaturan skor dalam laga tersebut.
“Saya pikir ini isu yang tidak bertanggung jawab, ini fitnah yang tidak berdasar! Di dua laga itu (lawan Thailand dan Vietnam) tim terbaik menang dan kita pantas kalah. Yang jelas tidak ada match fixing di Timnas U-23,” ujar Erwin Dwi Budiawan, wakil ketua umum PSSI kala itu.
Karena gosip tersebut menyebar luas, para pemain Timnas Indonesia yang ikut berlaga akhirnya diinvestigasi satu persatu. Hasilnya, tidak ada penemuan akan terjadinya match fixing dalam perebutan tempat ketiga itu.
“Saya yakin tidak ada orang Timnas yang terlibat. Saya sangat yakin karena saya kenal mereka semua. Bukti rekamannya sama sekali tidak kuat. Saya tentu lebih percaya dengan orang-orang di Timnas. Saya kira mereka telah berjuang sebaik-baiknya di SEA Games,” tutup Dwi Budiawan.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: