NOBARTV NEWS – Meski tidak segrup dengan Indonesia, pelatih Timnas Malaysia, Brad Maloney ikut berkomentar terkait persaingan juara SEA Games 2021. Menurutnya, Timnas Indonesia bukanlah tim favorit yang akan menjuarai event 2 tahunan itu.
Menurut Maloney, hanya dua tim yang berpeluang besar untuk membawa emas dari Vietnam. Pertama adalah Timnas Thailand dan kedua adalah tuan rumah sendiri. Adapun Timnas Vietnam adalah juara bertahan untuk event akbar se-Asia Tenggara itu. Terakhir, mereka merengkuhnya ketika menang di partai final SEA Games tahun 2019. Saat itu, Vietnam sukses menundukkan perlawanan Timnas Indonesia 3 gol tanpa balas.
Timnas Malaysia sendiri tergabung di grup B SEA Games 2021 bersama Thailand, Kamboja, Laos, dan Singapura.
“Thailand tim kuat karena mereka memiliki beberapa pemain yang bermain di Eropa,” ujar Brad Maloney dilansir dari New Straits Time.
“Juara bertahan Vietnam pun akan mengincar juara,” tambahnya.
Adapun Timnas Indonesia datang ke SEA Games bukan tanpa persiapan. Shin Tae-Yong telah memanggil 29 nama untuk mengikuti Pelatnas di Jakarta. Beberapa nama lama masih menghiasi skuad muda Timnas Indonesia.
Di Jakarta, asisten pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti mengemban amanah untuk melatih Irfan Jauhari dkk. Usai melakukan pemusatan latihan di Jakarta, skuad Garuda Indonesia akan terbang ke Korea Selatan untuk melakukan hal yang sama.
Bahkan, direncanakan anak-anak muda Indonesia akan melakoni laga uji coba selama di Korea Selatan nanti. Akan tetapi, belum ditentukan siapa yang akan menjadi lawan tanding Timnas Indonesia. Dikarenakan hal tersebut tengah diurus oleh pelatih Shin Tae-Yong.
Untuk memokuskan Garuda muda, skuad Indonesia tidak akan pulang sejak kedatangannya di Korea Selatan. Mereka akan langsung menuju Vietnam untuk mengikuti turnamen tersebut.
Sementara itu, negara dengan pelatihnya yakni Timnas Malaysia yang dikalahkan Indonesia kemarin (Piala AFF) sesumbar bahwa Indonesia bukanlah favorit dalam turnamen kali ini. Belum jelas apa maksud dari ucapan pelatih tersebut. Namun kemungkinan besar itu adalah bagian dari taktiknya untuk merendahkan sekaligus melakukan psywar jelang bergulirnya event.
“Kami tidak bisa mengabaikan Filipina karena mereka memiliki pemain naturalisasi, sementara Kamboja dan Laos menunjukkan kemajuan pemain muda mereka,” tutupnya.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: