NOBARTV NEWS – Program naturalisasi yang begitu gencar dilakukan PSSI kini menimbulkan tanda tanya baru. Sepenting apakah program tersebut sehingga harus dilakukan? Lalu, bagaimana nasib anak muda yang memiliki cinta dan cita-cita membela Timnas Indonesia?
Meskipun program ini dirasa begitu penting. Namun tak akan meninggalkan masalah begitu saja. Beberapa kalangan menganggap hal ini tidaklah tepat.
Seolah tidak memercayai talenta asli Indonesia, PSSI bersama staf pelatih Timnas Indonesia tak henti-hentinya mengincar nama baru. Terakhir, ada nama Jordy Wehrmann yang kabarnya siap membela Timnas Indonesia.
Beberapa waktu yang lalu, mantan pemain Timnas Indonesia U-19, Bagus Kahfi turut memberikan komentarnya.
“Ya, iyalah [itu jalan pintas]. Tidak tahu juga sih. Negara kita besar, pemain kita banyak, masa tidak percaya sama pemain-pemain Indonesia asli tanpa keturunan,” ujarnya setengah bertanya.
Namun, pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga membantahnya. Menurutnya, program naturalisasi ini tidak untuk jangka panjang. Mereka (Menpora dan PSSI) akan tetap menjadikan pemain muda Indonesia sebagai aset yang paling berharga.
“Program naturalisasi ini untuk jangka pendek saja, jangka panjang kita tetap dalam rangka pembinaan asli pemain kita dan untuk pembinaan usia dini,” ujar Zainuddin Amali selaku Menpora.
Program naturalisasi ini pun berdasarkan keinginan pelatih Shin Tae-Yong. Hanya Shin Tae-Yong lah yang paling memahami seluk beluk skuad Indonesia.
Ia yang merancang strategi, taktik, serta komposisi pemain. Maka, baginya (coach Shin), naturalisasi adalah jalan yang harus ditempuh PSSI saat ini. Setidaknya, untuk persiapan agenda Timnas Indonesia yang cukup padat di tahun 2022 ini.
“Terkait naturalisasi, setelah kami mendengarkan alasan yang kuat baik dari PSSI maupun dari pelatih timnas STY (shin Tae-yong), maka proses naturalisasi itu sekarang kami bantu untuk ke instansi yang terkait,” tutupnya.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: